Daftar Tilik Audit Internal Puskesmas
Daftar Tilik Audit Internal Puskesmas - Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, Puskesmas sebagai organisasi perguruan tinggi atau instansi kesehatan memiliki peran penting dalam melakukan audit internal. Audit internal adalah suatu proses sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat mengetahui posisi aktual organisasi dalam mencapai tujuan. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya pengawasan kualitas layanan kesehatan melalui daftar tilik audit internal puskesmas.
Mengapa Puskesmas Butuh Audit Internal
Audit internal memiliki beberapa kepentingan bagi Puskesmas, antara lain:
1. Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan
Audit internal membantu Puskesmas dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dengan melakukan evaluasi terhadap proses dan sistem yang digunakan. Dengan demikian, Puskesmas dapat mengetahui posisi aktual organisasi dalam mencapai tujuan dan membuat perubahan yang dibutuhkan.
2. Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas
Audit internal juga membantu Puskesmas dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas dengan mengidentifikasi dan mengeliminasi proses yang tidak efisien dan redundan.
3. Meningkatkan Komunikasi dan Kolaborasi
Audit internal dapat membantu Puskesmas dalam meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara bagian-bagian organisasi dengan melakukan evaluasi terhadap prosses dan sistem yang digunakan.
4. Meningkatkan Keyakinan Masyarakat
Audit internal dapat membantu Puskesmas dalam meningkatkan kepuasan masyarakat dengan melakukan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan.
Daftar Tilik Audit Internal Puskesmas
Dalam melakukan audit internal, Puskesmas harus mengumpulkan dan menganalisis data dengan menggunakan daftar tilik audit internal. Daftar tilik audit internal yang digunakan dapat berupa:
1. Audit Pada Proses Keseluruhan
Audit pada proses keseluruhan meliputi:
- Pengumpulan data pasien
- Pemeriksaan dan diagnosis penyakit
- Pemberian perawatan dan pengobatan
- Pengiriman laporan dan prognosis
2. Audit Pada Sistem Informasi Manajemen
Audit pada sistem informasi manajemen meliputi:
- Sistem informasi pasien
- Sistem informasi medik
- Sistem informasi administrasi
3. Audit Pada Proses Pembelian dan Penggunaan Obatobatan
Audit pada proses pembelian dan penggunaan obat-obatan meliputi:
- Pengawasan penggunaan obat-obatan
- Pengawasan ketersediaan obat-obatan
4. Audit Pada Proses Pengelolaan Keuangan
Audit pada proses pengelolaan keuangan meliputi:
- Pengawasan penggunaan anggaran
- Pengawasan keuangan Puskesmas
Pengompon Penelitian Dasar
Dalam melakukan audit internal, Puskesmas harus melakukan penelitian dasar terlebih dahulu. Penelitian dasar meliputi:
1. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang relevan. Metode penelitian tindakan yang digunakan dapat berupa:
- Survei
- Wawancara
- Observasi
2. Penelitian Dokumen
Penelitian dokumen adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang relevan dari dokumen-dokumen yang ada. Dokumen yang digunakan dapat berupa:
- Laporan
- Surat
- Dokumen resmi
Pengompon Pelaporan
Dalam melakukan audit internal, Puskesmas harus juga mengadakan pelaporan yang jelas dan akurat. Pelaporan harus mengandung informasi yang relevan serta analisis dan rekomendasi yang dibuat.
1. Analisis Hasil Audit
Analisis hasil audit harus mengandung informasi yang relevan tentang posisi aktual organisasi dalam mencapai tujuan serta identifikasi masalah dan kendala yang dihadapi.
2. Rekomendasi
Rekomendasi yang dibuat harus jelas dan spesifik serta mengandung solusi yang efektif untuk menyelesaikan masalah dan kendala yang dihadapi.
Kesimpulan
Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, audit internal memiliki peran penting sebagai suatu proses sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat mengetahui posisi aktual organisasi dalam mencapai tujuan. Semua Puskesmas harus mengadakan daftar tilik audit internal untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan serta efisiensi dan efektifitas organisasi.