Daftar Riwayat Hidup Ki Hajar Dewantara
Daftar Riwayat Hidup Ki Hajar Dewantara - Ki Hajar Dewantara, juga dikenal sebagai Pak Didin, lahir pada 2 Mei 1889 di Tremulya, Pedes, Kediri, Jawa Timur. Beliau adalah seorang pendeta, guru, dan patriot Indonesia yang berjasa besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari belanda.
Masa Muda dan Pendidikan
Ki Hajar Dewantara dilahirkan dalam keluarga pengusaha yang berpendidikan dan gemar akan ilmu. Ayahnya, R.Ngabehi Djamin, seorang pengusaha sukses yang memiliki perusahaan dagang di Surabaya. Ibunya, R.Menanti, seorang guru yang pernah mengajar di sekolah-sekolah Islam di Kediri.
Dewantara menamatkan sekolah menengah pertama di Surabaya dan kemudian melanjutkan pendidikan di Djawi Pagih di Yogyakarta. Beliau dipengaruhi oleh gerakan kebangsaan Indonesia Muda dan menjadi anggota organisasi ini sebagai penulis dan pendidik.
Karier
Awalnya, Dewantara bekerja sebagai guru di sekolah-sekolah Islam di Yogyakarta dan Surabaya. Beliau juga menjadi penulis untuk beberapa surat kabar Indonesia Muda dan Majalah Indonesia.
Pada tahun 1920, Dewantara bergabung dengan Partai Nasional Indonesia(PNI) dan menjadi salah satu pengarahnya. Beliau juga ikut serta dalam Seminari Nasional di Bandung dan menghadiri Kongres PNI di Yogyakarta.
Pada tahun 1926, Dewantara dipenjarakan oleh pemerintah Belanda karena aktivitasnya yang dianggap subversif. Beliau kemudian menjalani hukuman di beberapa penjara, termasuk Penjara Budi yang terkenal karena kerasnya.
Masa Pemberontakan dan Pengasingan
Pada tahun 1928, Dewantara menjadi salah satu pendiri Partai Nasional Indonesia(PNI) dan menjadi pengarahnya. Beliau juga ikut serta dalam konferensi silaturahmi HeriProtobomo di Yogyakarta.
Pada tahun 1945, Dewantara menjadi salah satu pendiri Republik Indonesia Serikat(RIS) dan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR).
Pada tahun 1954, Dewantara diasingkan ke Sumatera karena dianggap memiliki perananpenting dalam kemerdekaan Indonesia. Beliau tetap aktif dalam organisasi politik dan pendidikan, serta menulis beberapa buku dan artikel tentang sejarah dan pendidikan.
Meninggalnya dan Penghormatan
Ki Hajar Dewantara wafat pada 7 Oktober 1959 di Jakarta. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Pada tahun 1963, Presiden Sukarno mengangkat Dewantara sebagai Santo Patriot Indonesia. Pada tahun 2004, Presiden Megawati Sukarnoputri menggediput Dewantara sebagai salah satu dari tiga Santo Patriot Nasional Indonesia, bersama dengan Diponegoro dan Kartini.
Dalam kesempatan ini, mari kita menghormati kenangan Ki Hajar Dewantara dan berterima kasih atas kontribusi besar Beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.