Daftar Perusahaan Yang Melakukan Stock Split

Daftar Perusahaan Yang Melakukan Stock Split - Stock split adalah sebuah strategi keuangan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan nilai sahamnya tanpa meningkatkan jumlah aset yang dimiliki. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pengertian, manfaat, dan contoh-contoh perusahaan yang melakukan stock split.

Pengertian Stock Split

Stock split adalah sebuah kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi nominal harga sahamnya tanpa mengubah nilai total perusahaan. Dalam proses ini, perusahaan akan menggandakan saham yang ada dan mengubah nominal harga saham menjadi lebih rendah. Misalnya, jika perusahaan A memiliki harga saham Rp 10.000 per lembar dan memutuskan melakukan stock split 2:1, maka harga saham akan berkurang menjadi Rp 5.000 per lembar dan jumlah saham akan digandakan menjadi dua kali lipat.

Manfaat Stock Split

Ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh perusahaan yang melakukan stock split. Beberapa manfaat tersebut adalah:

  • Meningkatkan kemudahan penggunaan saham: Dengan mengurangi nominal harga saham, lebih banyak orang yang dapat membeli saham dan ikut serta dalam ekspansi perusahaan.
  • Meningkatkan likuiditas pasar: Stock split dapat memudahkan transaksi saham dan meningkatkan likuiditas pasar, sehingga harga saham dapat bergerak lebih stabil.
  • Meningkatkan profesionalitas perusahaan: Stock split dapat menunjukkan kebijakan yangresponsif dan jangka panjang dari perusahaan dalam menjalankan bisnis.

Contoh-Contoh Perusahaan yang Melakukan Stock Split

Berikut ini adalah beberapa contoh perusahaan yang telah melakukan stock split:

  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR): Pada tahun 2020, UNVR telah melakukan stock split 2:1, sehingga harga sahamnya berkurang menjadi Rp 4.500 per lembar.
  • PT Astra International Tbk (AQYA): Pada tahun 2019, AQYA telah melakukan stock split 3:1, sehingga harga sahamnya berkurang menjadi Rp 2.500 per lembar.
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMTR): Pada tahun 2018, BMTR telah melakukan stock split 3:1, sehingga harga sahamnya berkurang menjadi Rp 1.333 per lembar.
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (ITP): Pada tahun 2017, ITP telah melakukan stock split 2:1, sehingga harga sahamnya berkurang menjadi Rp 1.800 per lembar.

Permintaan Saham yang Naik Setelah Stock Split

Ada beberapa perusahaan yang telah melakukan stock split dan kemudian menjalani kenaikan harga saham. Berikut ini adalah beberapa contoh perusahaan yang telah melakukan stock split dan kemudian menjalani kenaikan harga saham:

  • PT United Tractors Tbk (UILayout). Pada tahun 2019, UTA telah melakukan stock split 3:1 dan kemudian.SHARE PRICEANALISIS FINANSIAL ĐRAJAN PADA PERUSAHAAN MANUU UINT TRACTORS TBK textareaSupplier Ventures. Pada tahun 2020, UTA telah kembali meningkatkan harga sahamnya sebanyak 15%.
  • PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Pada tahun 2018, ANTM telah melakukan stock split 2:1 dan kemudian meningkatkan harga sahamnya sebanyak 20%.
  • PT Indoplanet Tbk (INPL). Pada tahun 2017, INPL telah melakukan stock split 3:1 dan kemudian meningkatkan harga sahamnya sebanyak 30%.

Penutup

Stock split adalah sebuah strategi keuangan yang dapat membantu meningkatkan nilai saham perusahaan tanpa meningkatkan jumlah aset yang dimiliki. Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang pengertian, manfaat, dan contoh-contoh perusahaan yang melakukan stock split. Sebagai investor, mencermati kebijakan stock split yang dilakukan oleh perusahaan dapat membantu memprediksikan kenaikan harga saham di masa depan.